Berikut ini saya sampaikan sejarah Microsoft
Windows yang saya ambil dari beberapa sumber. Dengan mengetahui perkembangan
software OS windows ini, semoga bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu
mengembangkan karya kita agar selalu bisa lebih baik bari yang sudah ada,
karena dalam sejarah OS Windows yang akan sharing dengan sobatPC juga tiap
dekadenya selalu mengalami perubahan, perubahan kearah yang lebih baik, dan
tentu saja penambahan fitur jelas ada, mulai dari fitur keamanan jaringan
hingga interfeace yang mampu memikat hati penggunanya dari setiap versi yang
dirilis.
1. Windows 1.0
Versi pertama Microsoft Windows, yang disebut dengan Windows 1.0, dirilis pada
tanggal 20 November 1985. Versi ini memiliki banyak kekurangan dalam beberapa
fungsionalitas, sehingga kurang populer di pasaran. Pada awalnya Windows versi
1.0 ini hendak dinamakan dengan Interface Manager, akan tetapi Rowland Hanson,
kepala bagian pemasaran di Microsoft Corporation, meyakinkan para petinggi
Microsoft bahwa nama “Windows” akan lebih “memikat” konsumen. Windows 1.0
bukanlah sebuah sistem operasi yang lengkap, tapi hanya memperluas kemampuan
MS-DOS dengan tambahan antarmuka grafis. Selain itu, Windows 1.0 juga memiliki
masalah dan kelemahan yang sama yang dimiliki oleh MS-DOS. Lebih jauh lagi,
Apple yang menuntut Microsoft membuat Microsoft membatasi kemampuannya. Sebagai
contoh, jendela-jendela di dalam Windows 1.0 hanya dapat ditampilkan di layar
secara “tile” saja, sehingga jendela tersebut tidak dapat saling menimpa satu
sama lainnya. Selain itu, tidak ada semacam tempat yang digunakan untuk
menyimpan berkas sebelum dihapus (Recycle Bin), karena memang Apple
berkeyakinan bahwa mereka memiliki hak terhadap paradigma tersebut. Microsoft
pun kemudian membuang limitasi tersebut dari Windows dengan menandatangani
perjanjian lisensi dengan Apple.
2. Windows 2.0
Windows versi 2 pun muncul kemudian pada tanggal 9 Desember 1987, dan menjadi
sedikit lebih populer dibandingkan dengan pendahulunya. Sebagian besar
populeritasnya didapat karena kedekatannya dengan aplikasi grafis buatan
Microsoft, Microsoft Excel for Windows dan Microsoft Word for Windows.
Aplikasi-aplikasi Windows dapat dijalankan dari MS-DOS, untuk kemudian memasuki
Windows untuk melakukan operasinya, dan akan keluar dengan sendirinya saat
aplikasi tersebut ditutup. Microsoft Windows akhirnya memperoleh peningkatan signifikan
saat Aldus PageMaker muncul dalam versi untuk Windows, yang sebelumnya hanya
dapat berjalan di atas Macintosh. Beberapa ahli sejarahwan komputer
mencatat ini sebagai kemunculan sebuah aplikasi yang laku secara signifikan
selain buatan Microsoft sebagai awal kesuksesan Microsoft Windows. Windows
versi 2.0x menggunakan model memori modus real, yang hanya mampu mengakses
memori hingga 1 megabita saja. Dalam konfigurasi seperti itu, Windows dapat
menjalankan aplikasi multitasking lainnya, semacam DESQview, yang berjalan
dalam modus terproteksi yang ditawarkan oleh Intel 80286.
3. Windows 2.1
Selanjutnya, dua versi yang baru dirilis, yakni Windows/286 2.1 dan Windows/386
2.1. Seperti halnya versi Windows sebelumnya, Windows/286 menggunakan model
memori modus real, tapi merupakan versi yang pertama yang mendukung High Memory
Area (HMA). Windows/386 2.1 bahkan memiliki kernel yang berjalan dalam modus
terproteksi dengan emulasi Expanded Memory Specification (EMS) standar Lotus-Intel-Microsoft
(LIM), pendahulu spesifikasi Extended Memory Specification (XMS) yang kemudian
pada akhirnya mengubah topologi komputasi di dalam IBM PC. Semua aplikasi
Windows dan berbasis DOS saat itu memang berjalan dalam modus real, yang
berjalan di atas kernel modus terproteksi dengan menggunakan modus Virtual
8086, yang merupakan fitur baru yang dimiliki oleh Intel 80386. Versi 2.03 dan
kemudian versi 3.0 mendapatkan tuntutan dari Apple karena memang versi 2.1 ini
memiliki modus penampilan jendela secara cascade (bertumpuk), selain beberapa
fitur sistem operasi Apple Macintosh yang “ditiru” oleh Windows, utamanya
adalah masalah tampilan/look and feel. Hakim William Schwarzer akhirnya
membatalkan semua 189 tuntutan tersebut, kecuali 9 tuntutan yang diajukan oleh
Apple terhadap Microsoft pada tanggal 5 Januari 1989
4. Windows 3.0
Microsoft Windows akhirnya mencapai kesuksesan yang sangat signifikan saat
menginjak versi 3.0 yang dirilis pada tahun 1990. Selain menawarkan peningkatan
kemampuan terhadap aplikasi Windows, Windows 3.0 juga mampu mengizinkan
pengguna untuk menjalankan beberapa aplikasi MS-DOS secara serentak
(multitasking), karena memang pada versi ini telah diperkenalkan memori
virtual. Versi ini pulalah yang menjadikan IBM PC dan kompatibelnya penantang
serius terhadap Apple Macintosh. Hal ini disebabkan dari peningkatan performa
pemrosesan grafik pada waktu itu (dengan adanya kartu grafis Video Graphics
Array (VGA)), dan juga modus terproteksi/modus 386 Enhanced yang mengizinkan
aplikasi Windows untuk memakai memori lebih banyak dengan cara yang lebih mudah
dibandingkan dengan apa yang ditawarkan oleh MS-DOS. Windows 3.0 dapat berjalan
di dalam tiga modus, yakni modus real, modus standar, dan modus 386 Enhanced,
dan kompatibel dengan prosesor-prosesor keluarga Intel dari Intel 8086/8088,
80286, hingga 80386. Windows 3.0 akan mencoba untuk mendeteksi modus mana yang
akan digunakan, meski pengguna dapat memaksa agar Windows bekerja dalam modus
tertentu saja dengan menggunakan switch-switch tertentu saat menjalankannya
o win /r: memaksa Windows untuk berjalan di dalam
modus real
o win /s: memaksa Windows untuk berjalan di dalam
modus standar
o win /3: memaksa Windows untuk berjalan di dalam
modus 386 Enhanced.
Versi 3.0 juga merupakan versi pertama Windows yang berjalan di
dalam modus terproteksi, meskipun kernel 386 enhanced mode merupakan versi
kernel yang ditingkatkan dari kernel modus terproteksi di dalam Windows/386.
Karena adanya fitur kompatibilitas ke belakang, aplikasi Windows 3.0 harus dikompilasi
dengan menggunakan lingkungan 16-bit, sehingga sama sekali tidak menggunakan
kemampuan mikroprosesor Intel 80386, yang notabene adalah prosesor 32-bit.
Windows 3.0 juga hadir dalam versi “multimedia”, yang disebut dengan Windows
3.0 with Multimedia Extensions 1.0, yang dirilis beberapa bulan kemudian. Versi
ini dibundel dengan keberadaan “multimedia upgrade kit”, yang terdiri atas
drive CD-ROM dan sebuah sound card, seperti halnya Creative Labs Sound Blaster
Pro. Versi ini merupakan perintis semua fitur multimedia yang terdapat di dalam
versi-versi Windows setelahnya, seperti halnya Windows 3.1 dan Windows for
Workgroups, dan menjadi bagian dari spesifikasi Microsoft Multimedia PC.
Fitur-fitur yang disebutkan di atas dan dukungan pasar perangkat lunak aplikasi
yang semakin berkembang menjadikan Windows 3.0 sangat sukses di pasaran.
Tercatat, dalam dua tahun sebelum dirilisnya versi Windows 3.1, Windows 3.0
terjual sebanyak 10 juta salinan. Akhirnya, Windows 3.0 pun menjadi sumber
utama pemasukan Microsoft, dan membuat Microsoft melakukan revisi terhadap
beberapa rencana awalnya.
5. Windows 3.1
Sebagai respons dari dirilisnya IBM OS/2 versi 2.0 ke pasaran, Microsoft
mengembangkan Windows 3.1, yang menawarkan beberapa peningkatan minor terhadap
Windows 3.0 (seperti halnya kemampuan untuk menampilkan font TrueType Fonts,
yang dikembangkan secara bersama-sama dengan Apple), dan juga terdapat di
dalamnya banyak sekali perbaikan terhadap bug dan dukungan terhadap multimedia.
Versi 3.1 juga menghilangkan dukungan untuk modus real, sehingga hanya berjalan
pada modus terproteksi yang hanya dimiliki oleh mikroprosesor Intel 80286 atau
yang lebih tinggi lagi. Microsoft pun pada akhirnya merilis Windows 3.11, yang
merupakan versi Windows 3.1 yang mencakup semua tambalan dan perbaikan yang
dirilis setelah Windows 3.1 diluncurkan pada tahun 1992.
6. Windows 95
Setelah Windows 3.11, Microsoft mulai memulai pengembangan sebuah versi Windows
yang berorientasi kepada pengguna yang diberi nama kode Chicago. Chicago
didesain agar mmeiliki dukungan terhadap multitasking secara pre-emptive 32-bit
seperti halnya yang terdapat di dalam OS/2 dan Windows NT, meskipun kernel
16-bit masih terdapat di dalamnya demi alasan kompatibilitas ke belakang. Win32
API yang pertama kali diperkenalkan pada Windows NT pun diadopsi sebagai sebuah
standar antarmuka pemrograman baru yang berbasis 32-bit, dengan kompatibilitas
Win16 juga dipertahankan dengan menggunakan sebuah teknik yang dinamakan dengan
“thunking”. GUI yang baru juga dimiliki oleh sistem operasi, meskipun pada
awalnya Microsoft tidak merencanakannya sebagai bagian dari sistem operasi saat
dirilis. Memang beberapa elemen antarmuka pengguna yang dimiliki oleh Cairo
dipinjam dan ditambahkan kepada sistem operasi tersbut sebagai aspek lainnya
dari versi itu (khususnya fitur Plug and Play). Microsoft tidak mengganti semua
kode Windows menjadi 32-bit; banyak bagian di dalamnya masih berupa 16-bit
(meskipun tidak menggunakan modus real secara langsung), demi alasan
kompatibilitas ke belakang, kinerja, dan waktu pengembangan. Hal ini dan fakta
bahwa banyaknya kelemahan dalam desain versi-versi Windows sebelumnya, membuat
sistem operasi yang baru ini terganggu efisiensi dan stabilitasnya. Akhirnya,
bagian marketing Microsoft menggunakan nama Windows 95 sebagai nama produk bagi
Chicago, saat dirilis pada tanggal 24 Agustus 1995. Microsoft memiliki dua
keuntungan dari peluncuran ini: 1) adalah mustahil bagi para konsumen untuk
menjalankan Windows 95 pada sistem operasi DOS bukan buatan Microsoft yang jauh
lebih murah; 2) meskipun jejak-jejak DOS tidaklah pernah dicabut dari sistem
operasi tersebut, malahan versi tersebut menancapkan sebuah versi DOS untuk
dimuat sebagai bagian dari proses booting, Windows 95 berjalan dengan
sendirinya di dalam modus 386 Enhanced, dengan menggunakan memori virtual dan
model pengalamatan memori flat 32-bit. Fitur-fitur itu menjadikan aplikasi
Win32 untuk mengalamatkan RAM virtual sebanyak maksimal 2 gigabyte (dengan 2
gigabyte sisanya dicadangkan untuk sistem operasi), dan dalam teorinya mencegah
aplikasi tersebut untuk mengganggu ruangan memori yang dimiliki oleh aplikasi
Win32 lainnya tanpa adanya persetujuan dari sistem operasi. Dalam hal ini,
memang fungsionalitas Windows 95 mendekati apa yang dimiliki oleh Windows NT,
meskipun Windows 95/98/Me tidak mendukung memori melebihi 512 megabyte tanpa
menyunting konfigurasi sistem yang merepotkan. Di balik kesuksesan Microsoft,
IBM terus melanjutkan pasar OS/2, dengan memproduksi OS/2 versi 3.0 dan OS/2
Warp (versi 4.0). IBM merespons keluhan yang diajukan oleh para konsumen
mengenai kebutuhan perangkat keras komputer yang tinggi yang diminta oleh OS/2
versi 2.0, OS/2 versi 3.0 pun dibuat jauh lebih ramping dengan melakukan
optimalisasi pada ukuran dan kecepatan. Sebelum Windows 95 dirilis, OS/2 Warp
3.0 bahkan telah dibundel dalam beberapa penyedia perangkat keras mayor di
Jerman. Akan tetapi, dengan dirilisnya Windows 95, OS/2 lagi-lagi kehilangan
pangsa pasarnya kembali, diambil alih oleh Windows 95. Mungkin tidak mungkin untuk
mencari tahu apa alasan mengapa OS/2 gagal dalam mendapatkan pangsa pasar yang
besar. Walaupun OS/2 terus dapat menjalankan aplikasi Windows 3.1, sebenarnya
sudah tidak ada yang kekurangan lagi, kecuali pada sebagian kecil dari Windows
API yang disebut Win32s. Tidak seperti Windows 3.1, IBM tidak memiliki akses
terhadap kode sumber Windows 95 dan tidak mau menggunakan waktu dan sumber daya
yang ada untuk melakukan emulasi terhadap Win32 API. IBM juga memperkenalkan
OS/2 pada kasus Amerika Serikat versus Microsoft, dengan menyalahkan taktik
marketing pada bagian Microsoft, tapi banyak orang mungkin setuju bahwa masalah
di dalam bagian marketing IBM lah dan dukungannya yang sangat kurang dari para
pengembang perangkat lunak yang meyebabkan kegagalan-kegagalan OS/2. Sebelum
menggantinya dengan versi Windows yang baru, Microsoft merilis Windows 95 dalam
lima versi berbeda, yakni sebagai berikut:
o Windows 95 – rilis yang sebenarnya dari Windows
95
o Windows 95 A – mencakup pembaruan Windows 95
Original Service Release 1 (OSR1) yang dimasukkan secara langsung terhadap
instalasi.
o Windows 95 B – mencakup beberapa pembaruan mayor
lainnya, seperti halnya sistem berkas FAT32, dan Internet Explorer 3.0. Versi
ini juga dikenal dengan Windows 95 OSR2, atau banyak orang di Indonesia
menyebutnya sebagai Windows 97.
o Windows 95 B USB – atau Windows 95 OSR2.1
merupakan versi Windows 95 yang menawarkan dukungan terhadap perangkat keras
berbasis bus Universal Serial Bus/USB.
o Windows 95 C – atau Windows 95 OSR2.5 mencakup
semua fitur di atas, ditambah Internet Explorer 4.0. Versi ini merupakan versi
yang paling terakhir dirilis dari seri Windows 95.
Windows 95 OSR2, OSR2.1 dan OSR2.5 tidaklah dirilis untuk publik,
akan tetapi hanya kepada OEM saja yang mau menggunakan sistem operasi tersebut
ke dalam komputer buatannya. Beberapa perusahaan OEM bahkan menjual hard disk
baru dengan sistem operasi Windows 95 OSR2 di dalamnya. Selain fitur yang
terkandung di dalam Windows 95, Microsoft juga memperkenalkan Microsoft Plus!
for Windows 95 yang mencakup beberapa fitur tambahan yang tidak dimiliki oleh
Windows 95.
7. Windows 98
Pada 25 Juni 1998, Microsoft merilis sebuah sistem operasi Windows baru, yang
dikenal sebagai Windows 98. Windows 98 dianggap sebagai revisi minor terhadap
Windows 95, tapi secara umum dilihat jauh lebih stabil dan dapat diandalkan
dibandingkan dengan pendahulunya, Windows 95. Windows 98 mencakup banyak driver
perangkat keras baru dan dukungan sistem berkas FAT32 yang lebih baik yang
mengizinkan partisi untuk memiliki kapasitas lebih besar dari 2 gigabyte,
sebuah batasan yang terdapat di dalam Windows 95. Dukungan USB di dalam Windows
98 pun juga jauh lebih baik dibandingkan dengan pendahulunya. Windows 98
mengundang kontroversi saat Microsoft memasukkan penjelajah web Microsoft
Internet Explorer ke dalam sistem operasi dan tidak dapat dicabut, sehingga
menjadikan Windows Explorer dan GUI Windows mampu menampilkan direktori
seolah-olah halaman web. Hal ini membuka kasus baru, yang disebut sebagai
Amerika Serikat versus Microsoft, yang menanyakan mengapa Microsoft repot-repot
menjaga dominasinya di dalam sistem operasi komputer pribadi untuk berkompetisi
dengan para pesaingnya seperti Netscape dan IBM dengan cara yang tidak jujur.
Pada tahun 1999, Microsoft merilis Windows 98 Second Edition, sebuah rilis yang
menawarkan banyak peningkatan dibandingkan versi sebelumnya. Internet
Connection Sharing, yang merupakan sebuah bentuk dari Network Address
Translation, yang mengizinkan beberapa mesin di dalam sebuah jaringan lokal
agar dapat menggunakan satu buah jalur koneksi Internet bersama-sama pun
diperkenalkan pada versi ini. Banyak masalah minor di dalam Windows yang lama
telah dikoreksi, yang menjadikan Windows 98 menurut banyak orang sebagai sebuah
versi Windows 9x yang paling stabil di antara semua versi Windows 9x lainnya.
8. Windows 2000
Microsoft merilis Windows 2000 pada 17 Februari 2000, sebuah versi yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Windows NT 5.0 atau “NT 5.0″. Versi Windows
2000 ditujukan untuk dua pangsa pasar, yakni pangsa pasar workstation dan juga
pangsa pasar server. Di antara fitur-fitur Windows 2000 yang paling signifikan
adalah Active Directory, sebuah model jaringan pengganti model jaringan NT
domain, yang menggunakan teknologi yang merupakan standar industri, seperti
Domain Name System (DNS), Lightweight Directory Access Protocol (LDAP), dan
Kerberos untuk menghubungkan antara sebuah mesin ke mesin lainnya. Windows
Terminal Services juga, yang pada Windows NT 4.0 hanya terdapat di dalam satu
produk saja, pada Windows 2000 terdapat dalam semua versi server. Fitur-fitur
baru yang diadopsi dari Windows 98 juga ditanamkan di dalamnya, seperti Device
Manager yang telah ditingkatkan (dengan menggunakan Microsoft Management
Console), Windows Media Player, dan DirectX 6.1 (yang memungkinkan sistem
operasi berbasis kernel Windows NT untuk menjalankan game). Windows 2000 juga
merupakan versi Windows berbasis kernel NT terakhir yang tidak mengharuskan
penggunanya untuk melakukan aktivasi terhadapnya. Meskipun Windows 2000 dapat
memperbarui komputer yang sebelumnya menjalankan Windows 98, Windows 2000
tidaklah dianggap sebagai produk yang cocok untuk pengguna rumahan. Alasannya
banyak, di antaranya adalah kurangnya device driver untuk banyak perangkat
pengguna seperti pemindai (scanner) dan juga pencetak (printer), pada saat
dirilis. Situasi tersebut akhirnya berbalik pada saat Windows XP dirilis oleh
Microsoft. Windows 2000 tersedia dalam enam edisi, yakni:
o Windows 2000 Professional
o Windows 2000 Server
o Windows 2000 Advanced Server
o Windows 2000 Datacenter Server
o Windows 2000 Advanced Server Limited Edition
o Windows 2000 Datacenter Server Limited Edition
9. Windows ME
Pada bulan September 2000, Microsoft memperkenalkan Windows Millennium Edition
(dikenal juga dengan sebutan Windows Me atau Windows ME). Versi ini memperbarui
Windows 98 dengan dukungan multimedia dan Internet yang lebih baik. Versi ini
juga memasukkan fitur “System Restore,” yang mengizinkan para penggunanya untuk
mengembalikan keadaan sistem ke sebuah titik yang dikenal baik-baik saja, pada
saat sistem operasi mengalami kegagalan. System Restore menjadi fitur yang
masih dipertahankan pada Windows XP. Versi ini juga memperkenalkan Windows
Movie Maker versi pertama. Windows Me dibuat dalam waktu yang singkat,
kira-kira hanya satu tahun, yang ditujukan hanya untuk mengisi kekosongan rilis
antara Windows 98 dan Windows XP sebagai sistem operasi untuk kelas rumahan.
Fitur-fitur yang terdapat di dalam Windows Me (seperti Internet Explorer 5.5,
Windows Media Player 7.0, dan Microsoft DirectX 7.1) bahkan bisa diperoleh
secara gratis dari situs Windows Update, kecuali System Restore. Hasilnya,
Windows Me pun tidak dianggap sebagai sebuah sistem operasi yang unik di antara
saudara-saudaranya dari keluarga Windows 9x, Windows 95 dan Windows 98. Windows
Me juga dikritik karena munculnya masalah kestabilan, dan juga dukungan
terhadap MS-DOS yang berjalan di dalam modus real. Orang-orang bahkan menyebut
Windows Me sebagai Windows Mistake Edition. Windows Me merupakan sistem operasi
terakhir yang dibuat berdasarkan kernel monolithic Windows 9x dan MS-DOS. Versi
ini pun menjadi versi terakhir sistem operasi Windows yang tidak memiliki
Windows Product Activation (WPA).
10. Windows XP
Pada tahun 2001, Microsoft memperkenalkan Windows XP (yang memiliki nama kode
“Whistler” selama pengembangan. Akhirnya, setelah merilis beberapa versi
Windows berbasis Windows 9x dan NT, Microsoft berhasil menyatukan kedua jajaran
produk tersebut. Windows XP menggunakan kernel Windows NT 5.1, sehingga
menjadikan kernel Windows NT yang terkenal dengan kestabilannya memasuki pasar
konsumen rumahan, untuk menggantikan produk Windows 9x yang berbasis 16/32-bit
yang sudah menua. Windows XP merupakan versi sistem operasi Windows yang paling
lama (paling tidak hingga saat ini), karena memang berkisar dari tahun 2001
hingga tahun 2007, saat Windows Vista dirilis ke konsumen. Jajaran sistem
operasi Windows XP akhirnya diteruskan oleh Windows Vista pada 30 Januari 2007.
o Windows XP tersedia dalam beberapa versi:
o Windows XP Home Edition, yang ditujukan untuk pasar desktop dan
laptop rumahan.
o Windows XP Home Edition N, sama seperti Home
Edition yang biasa, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena memang
peraturan Uni Eropa tidak memperbolehkannya.
o Windows XP Professional, yang ditujukan bagi
para power user dan pebisnis.
o Windows XP Professional N, sama seperti
Professional Edition, tapi tidak memiliki Windows Media Player, karena peraturan
Uni Eropa tidak mengizinkannya.
o Windows XP Media Center Edition (MCE), dirilis
pada bulan November 2002, merupakan Windows XP Home Edition yang ditujukan
untuk dektop dan laptop dengan penekanan pada hiburan rumahan.
o Windows XP Media Center Edition 2003
o Windows XP Media Center Edition 2004
o Windows XP Media Center Edition 2005, yang
dirilis pada 12 Oktober 2004.
o Windows XP Tablet PC Edition, yang ditujukan
untuk PC Tablet (PC dengan layar sentuh)
o Windows XP Tablet PC Edition 2005
o Windows XP Embedded, yang ditujukan untuk sistem
benam (embedded system)
o Windows XP Starter Edition, yang ditujukan untuk
para pengguna komputer di beberapa negara berkembang.
Windows XP Professional x64 Edition, yang dirilis pada 25 April
2005 untuk sistem-sistem rumahan dan workstation yang menggunakan prosesor
64-bit yang berbasiskan set instruksi x86-64 (AMD64 atau Intel EM64T). Windows
XP 64-bit Edition, merupakan sebuah versi Windows XP yang ditujukan untuk
jajaran prosesor Intel Itanium, yang mempertahankan kompatibilitas dengan
aplikasi 32-bit dengan menggunakan emulator perangkat lunak. Versi ini sama
saja dengan Windows XP Professional, dari segi fitur-fiturnya. Produk ini
dihentikan pada bulan September 2005 saat vendor terakhir workstation berbasis
prosesor Itanium menghentikan produk-produknya sebagai “workstation”, karena
memang mereka cenderung memfokuskan Itanium sebagai basis komputer server.
Windows XP 64-bit Edition 2003, dibuat berbasiskan basis kode Windows NT 5.2
(sama seperti Windows Server 2003).
11. Windows Vista
Setelah meraih kesukesan besar dengan Windows XP, Microsoft tidak lantas
berhenti begitu saja mengembangkan Windows. Versi terbaru dari Windows, disebut
dengan Windows Vista, dirilis pada tanggal 30 November 2006 [1] bagi kalangan
bisnis sementara untuk kalangan pengguna rumahan dirilis pada tanggal 30
Januari 2007. Windows Vista memang dicanangkan agar memiliki keamanan yang
lebih tangguh dibandingkan dengan versi-versi sebelumnya, dengan memperkenalkan
sebuah modus pengguna yang terbatas, yang disebut sebagai User Account Control
(UAC), untuk menggantikan filosofi “administrator-by-default” yang diberlakukan
pada Windows XP. Windows Vista juga memperkenalkan fitur grafik yang jauh lebih
“memikat”, yang disebut dengan Windows Aero GUI, aplikasi yang baru (seperti
halnya Windows Calendar, Windows DVD Maker dan beberapa game baru termasuk
Chess Titans, Mahjong, dan Purble Place). Selain itu, Windows Vista juga
menawarkan versi Microsoft Internet Explorer yang lebih aman, serta Windows
Media Player versi baru (versi 11). Windows Vista, menampilkan antarmuka grafis
Aero-nya yang memikat, Welcome screen dan menu Start. Windows Vista menggunakan
nomor versi 6.0, sehingga memang terdapat perbedaan versi yang signifikan jika
dibandingkan dengan Windows XP yang menggunakan nomor versi 5.1 atau Windows
Server 2003 (5.2). Karena, memang Windows Vista memiliki banyak perbedaan yang
mendasar, khususnya pada bagian arsitektur dasar sistem operasi. Windows Vista
dijual dalam beberapa edisi:
o Windows Vista Starter
o Windows Vista Business
o Windows Vista Enterprise
12. Windows 7
Rilis selanjutnya setelah Windows Vista dikenal sebagai Windows 7, yang
sebelumnya dikenal dengan sebutan Blackcomb dan Vienna. Windows ini memiliki
kennel NT versi 6.2 SP2 dari Windows Server 2008. Windows 7 memiliki keamanan
dan fitur yang baru. Windows 7 adalah jenis dari Windows Server 2008 SP2.
Windows ini dirilis pada tanggal 22 Oktober 2009. Fitur yang ada di Windows 7
60% sama dengan Windows Vista. Beberapa fiturnya adalah: Jump List, Taskbar
yang membuka program dengan tampilan kecil, Windows Media Player 12, Internet
Explorer 8, dan lain-lain. Beberapa fitur yang unik adalah Sidebar yang nama
berganti menjadi Gadget dan Gadget bebas ditaruh kemana-mana (tidak seperti
Sidebar yang hanya bisa diletakkan di tempat tertentu). Fitur itu membuat
Windows 7 menjadi menarik. Spektifikasi Windows 7 lebih ringan dari pada
Windows Vista. Harganya juga lebih murah dari pada Windows Vista. Sama seperti
Windows Vista, Windows 7 juga terdiri 6 edisi yaitu:
o Windows 7 Starter
o Windows 7 Home Basic
o Windows 7 Professional
o Windows 7 Ultimate
o Windows 7 Enterprise